Vaksin Pfizer termasuk salah satu dari 10 vaksin Covid-19 yang telah diberikan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia. Vaksin Pfizer dengan merek Comirnaty diperuntukkan bagi masyarakat umum dan diberikan secara gratis.
Siapa saja yang boleh mendapatkan vaksin Pfizer?
- Vaksin Pfizer diprioritaskan untuk diberikan kepada para pekerja medis dan lansia di atas 65 tahun yang memiliki risiko tinggi terpapar infeksi Covid-19.
- Vaksin ini juga aman dan efektif untuk diberikan pada orang dengan berbagai kondisi kesehatan di antaranya: hipertensi, asma, penyakit paru-paru, penyakit liver/hati dan ginjal, atau infeksi kronis lainnya
- Vaksin ini boleh diberikan pada orang dengan masalah imunokompromais
- Vaksin ini boleh diberikan pada penderita HIV yang memiliki risiko tinggi bergejala parah saat terinfeksi Covid-19
- Vaksin ini aman diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui
- Vaksin Pfizer juga aman diberikan kepada anak berusia 5 tahun ke atas dengan penyesuaian dosis yang dianjurkan untuk anak berusia 5-17 tahun
Kepada siapa saja vaksin ini tidak boleh diberikan?
Mereka yang memiliki reaksi alergi terhadap komponen vaksin Pfizer sebaiknya tidak diberikan vaksinasi Pfizer.
Berapa dosis vaksin Pfizer yang diberikan?
Ada tiga jenis vaksin Pfizer seperti dilansir CDC, di antaranya:
- Vaksin Pfizer dengan tutup botol berwarna ungu
- Diberikan kepada usia 12 tahun ke atas
- Dosis pemberian 0,3ml
- Vaksin harus dicampur dengan pengencer sebelum diberikan
- Vaksin Pfizer dengan tutup botol berwarna abu-abu
- Diberikan kepada usia 12 tahun ke atas
- Dosis pemberian 0,3ml
- Vaksin tidak boleh diencerkan sebelum pemberian
- Dosis primer diberikan dengan jeda 21 hari, dan penambahan dosis boleh diberikan 28 hari setelah semua dosis primer diberikan
- Dosis booster boleh diberikan setelah 6 bulan dosis primer, dan hanya boleh diberikan kepada usia 18 tahun ke atas atau diperbolehkan diberikan pada usia 16-17 tahun dengan kondisi tertentu
- Vaksin Pfizer untuk usia 5-11 tahun
- Dosis pemberian 0,2ml
- Dosis primer diberikan dua kali dengan jeda 21 hari
Berapa persen efikasi vaksin Pfizer?
Vaksin Pfizer BioNTech dalam melawan Covid-19 memiliki efikasi sebesar 95% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala.
Efek samping vaksin Pfizer
Dilansir HSE, ada beberapa efek samping umum yang dilaporkan terjadi setelah pemberian dosis primer vaksin Pfizer, di antaranya:
- Nyeri tekan atau pembengkakan di bekas suntik
- Mudah merasa lelah
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Diare
- Demam lebih dari 38 derajat celcius
1 dari 100 orang mengalami efek samping seperti:
- Mual
- Muntah
- Kemerahan pada bekas suntikan
1 dari 1.000 orang mengalami efek samping langka seperti:
- Rasa gatal setelah menerima vaksin primer
- Rasa gatal yang umum dirasakan
- Ruam
- Pembengkakan di kelenjar getah bening
- Mudah mengantuk
- Keringat berlebih
- Keringat di malam hari
- Penurunan nafsu makan
- Kekurangan energi
1 dari 10.000 orang mengalami efek samping langka seperti Bell's palsy dan juga pembengkakan di wajah.
Efek samping yang sangat langka seperti miokarditis dan perikarditis
Demam ringan setelah mendapatkan dosis primer adalah hal yang wajar, namun umumnya demam akan membaik setelah 2 hari. Apabila demam tidak kunjung turun setelah 2 hari atau setelah mengonsumsi obat penurun demam, atau ada reaksi alergi, kesulitan bernapas, maka sebaiknya laporkan gejala tersebut dan periksakan diri Anda ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
- dr Nadia Opmalina